Di Duga Kuat Memanipulasi Proyek Bankeu Dan Perkaya Diri Sendiri, oknum kades desa warga jaya
Bogor||jawa barat
Mapikornews.com
Sungguh tak pantas dan tak layak di contoh ulah oknum salah seorang kades yang berada di wilayah kecamatan sukamakmur, yakni oknum kades warga jaya (H.Ooy), betapa tidak??? Ia berani memainkan anggaran di Proyek Bankeu atau yang dulu di kenal dengan sebutan Samisade. Sehingga membuat tidak jaya warganya, yang jaya hanyalah kadesnya, sungguh memuakkan sekali.
Bahkan Himbauan Presiden Baru Bapak Prabowo Subianto, rupanya tak di gubris oleh sebagian oknum pejabat pemerintah, contohnya adalah Pejabat Pemerintahan Desa Warga Jaya Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Bogor.
Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor menggelontorkan dana besar yang bersumber dari APBD/Uang rakyat, di buat main-main, hal ini terbukti dengan adanya rencana kegiatan proyek pembangunan jalan desa dengan pagu anggaran yang tinggi, dan dapat di duga adanya Mark-up anggaran senilai ratusan juta rupiah.
Ketika awak media bertemu Kades dengan maksud untuk konfirmasi, Sang Raja Kecil alias Kepala Desa, tidak memberikan penjelasan sesuai substansi masalah yang di tanyakan, malah ngalor ngidul gak karuan yang di omong kan dan gak faham apa maksudnya, mungkin untuk mengalihkan tema pembicaraan dari pertanyaan awak media.
Melalui chat WA sekali lagi kami konfirmasi ke Staf Desa yang berinisial I, awalnya Staf Desa ini membalas pertanyaan dari kami awak media, dengan memberikan uraian item pekerjaan, yang tidak tertera di papan kegiatan, namun lagi-lagi timbul pertanyaan, kenapa rincian pekerjaan beserta anggarannya tidak di cantumkan di papan kegiatan? apakah di sengaja? agar supaya samar! kalau hal ini di sengaja, maka jelas bertentangan dengan asas transparansi atau Keterbukaan Informasi Publik.
Kami dari awak media berencana untuk konfirmasi ke pihak kecamatan Sukamakmur atas hal ini, karena Camat sebagai kepanjangan tangan Bupati bertugas memberikan pendampingan, pengawasan dan asistensi kepada Pemerintah Desa, dalam proses pelaksanaan pembangunan, yang tentunya di mulai dari semenjak penyusunan pagu anggaran, tapi anehnya, adanya pagu anggaran tinggi di atas standar satuan harga, kok tetap di setujui alias tidak ada koreksi, hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah pendampingan dan pengawasan hanya sekedar formalitas saja? administratif dan tidak ada upaya pencegahan dini potensi korupsi.
Malahan dengan entengnya dan tanpa ada rasa khawatir sedikitpun staf Desa tersebut mempersilahkan awak media untuk melaporkan ke APH, seolah-olah merasa kebal hukum, kepada pihak terkait yang di berikan wewenang di mohon agar memberikan teguran kepada Pemdes Warga Jaya dan bila terbukti ada permainan anggaran, agar tidak segan-segan melimpahkan ke APH sebagaimana yang di pidato kan oleh Presiden baru kita Bapak Prabowo Subianto, tekan dan tutup kebocoran anggaran.
Dan awak media pun mewawancarai Ketua AWPI TIMUR Saudara Supriyadi terkait hal diatas, ia pun mengatakan "jika benar adanya dugaan mar-up anggaran yang dilakukan oleh oknum Kades Warga Jaya, maka saya dan tim akan sesegera mungkin melayangkan surat ke APH, karena kades warga jaya tersebut emang terkenal jago berkelitnya". Ucap Ketua AWPI Botim.
Dan dari pantauan awak media, proyek tersebut sampai detik ini belum juga dikerjakan, padahal pagunya sudah terpampang lebih dari 10 hari, malah pagar rumahnya kades yang sudah dikerjakan terlebih dahulu.
Sampai kemarin pun saat di konfirmasi awak media via WA, tidak ada respon dari Kades Warga jaya tersebut. Jadi, pantas saja kades tersebut dilaporkan oleh Warganya sendiri ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
( MU)