Hotel Dialih Fungsi Jadi Kost Kosant Berpotensi Merusak Citra Pariwisata Khususnya di Kuta Bali.
"Beredar Isu negative terkait adanya pengusaha hotel yang merubah fungsi hotel menjadi kosant"
Kuta Bali || mapikornews.com.
Issu yang sedang ramai merebak terkait perubahan status yang dilakukan beberapa gelintir pengusaha hotel yang merubah sistim pengelolaan hotel menjadi kost kosant, padahal jelas bahwa usaha hotel dan kost kosant adalah dua sisi usaha yang berbeda.
Berikut ini tanggapan dari beberapa pengusaha hotel sekaligus tokoh yang juga merupakan ahli dalam bidang pariwisata seperti DR. I Nyoman Budiartha SE, M. Par, The Legian 777 dan The Kuta Paradise 777, pemilik hotel Simpang Inn, I Made Rudika, M. Par, dan Dr. Panudiana Kuhn pemilik hotel Ratna, berpendapat hampir sama terkait isu tersebut :
1. Perpindahan situasi off line ke online, mengakibatkan persaingan harga kompetitif tinggi dan pergeseran waktu masa tinggalmwnginap dan kualitas wisatawan lebih banyak pasarnya domestik dari pada wisatawan asing.
2. Harga kamar lebih menurun (diturunkan) karena kondisi ekonomi yang tidak stabil dan menurun.
3. Seharusnya tergantung pada konsep properti awal, kalau konsep awal adalah hotel yang dilengkapi dengan semua fasilitas hotel seharusnya dipertahankan tetap sebagai hotel, jika konsep awal sebagai kost kosant maka tetap berfungsi sebagai rumah lost kosant, tapi harus menolak atau menampik wisatawan baik wisatan asing maupun wisatawan domestik.
4. Harus adanya perbaikan tata pengaturan kondisi wilayah dan yang paling penting bisa ciptakan image dan pecitraan positif, antisipasi media yang dibuat oleh masyarakat itu sendiri atau pihak pesaing destinasi yang framing oleh media online maupun tradisional sehingga bisa merubah citra destinasi wisata itu sendiri, misalnya dengan ahli ahli pariwisata di daerah destinasi lain melalui pesanan media untuk merusak suatu destinasi dengan isu negatif seperti isu keamanan, kenyamanan dan perubahan pola destinasi.
Sementara Jero Mangku I Made Supatra Karang pemilik penginapan Mimpi berpendapat bahwa issu peralihan fungsi hotel menjadi rumah kost kosant tersebut berpotensi bisa menimbulkan immage yang tidak bagus jika dilihat dari sudut pandang para pemilik hotel di kawasan Kuta Bali.
Supatra Karang berharap
agar para owner atau pemil hotel tetap mengcu kepada Bali Torisme quality, kunjangan wisatawan baik manca Negara maupun wisatawan lokal yang berkualitet, lebih baik serta mampu.
Saya lebih setuju bahwa tidak menutup kemungkinan beberapa pemilik hotel menjaring konsumen dengan kebijakan harga yang lebih familier tapi tidak mengubah konsep peruntukan hotel pasca dampak covid 19.
,(Tim Jero Made Supatra Karang. S)