31 Januari 2025 | Dilihat: 4360 Kali

Sulut Garda Terdepan NKRI Dan Pintu Gerbang Asia Pasific

noeh21
    
Sulut Garda Terdepan NKRI Dan Pintu Gerbang Asia Pasific

Catatan Redaksi
Penulis : Johny Lalonsang
Redaktur Pelaksana Kanalsindo.

Tekad untuk memiliki pemerintahan yang bersih, bebas korupsi, kolusi dan nepotisme, (Clean and good government) menjadi pijakan saat mengawaki jalannya pemerintahan di Sulawesi Utara. Tidak hanya itu, komitmen untuk membersihkan korupsi dijajaran pemerintahan yang bakal dinahkodai oleh pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang sebelumnya dipandang sebelah mata oleh para pesaingnya ternyata berujung kemenangan dan diluar dugaan banyak pihak, sangat dinanti-nantikan oleh rakyat Sulawesi Utara.

Sementara hal tata kelola pemerintahan dan keuangan daerah dilakukan secara terbuka, transparan, akuntabel juga yang terkaitbdengan pembinaan dan penjejangan karier pegawai negeri sipil bakal dilakukan berdasarkan pada filosofi "The right man on the right place" dan pola rekrutmen berbasiskan pada azas, kompetensi, prestasi, karier, dedikasi dan loyalitas (Good Governance) menjadi sesuatu yang penting buat pasangan ini jika ingin Sulut maju.

Kemenangan pasangan ini bukannya tanpa alasan mengapa rakyat Sulawesi Utara lebih memilih kandidat gubernur yang oleh sementara kalangan menyebutnya bukan berasal dari suku asli etnis tertentu, sebutlah etnis Minahasa, yang di goreng-goreng menjadi issue sentral, dimainkan oleh pihak lawan politik, issue hangat lainnya yakni, mantan narapidana kasus penculikan aktivis menjadi bahan pergunjingan warga bumi Nyiur Melambai.

Namun semua cerita itu tak menggoyahkan niat warga Sulut untuk memilih pemimpin yang dinilai berintegritas, bukan sosok pecundang, pembohong maupun koruptor atau amoral. Alasan mengapa memilih pasangan under dog ini, itu tidak lain karena Visi maupun Misi mereka berdua simple, menarik dan dinilai langsung menyentuh kepentingan publik tapi yang terutama, tekad membersihkan birokrat "kotor" menjadi daya tarik tersendiri publik Sulawesi Utara.

Selain itu, Visi pasangan calon YSK-Victory adalah, “Menuju Sulawesi Utara yang Maju, Sejahtera, dan Berkelanjutan di Gerbang Pasifik” (Towards Advanced, Prosperous, and Sustainable North Sulawesi in the Pacific Gateway) sangat erat dengan tulisan seorang ilmuwan sejati, Dr. GSSJ. Ratulangi, dalam tulisannya memprediksi kawasan Asia-Pasific menjadi era kebangkitan ekonomi di abad 20.

Momentum era kebangkitan ekonomi dikawasan Asia-Pasific dinilai mampu diterjemahkan dengan baik oleh kedua pasangan ini dan tinggal bagaimana memanfaatkan peluang ekonomi khususnya pengembangan ekonomi hijau (green economy termasuk gagasan mantan Irjen Depdagri, Alm. Dr. Dr (HC). Sinyo Harry Sarundajang dengan konsepnya yakni, strategi Blue Ocean, yaitu pendekatan bisnis yang berupaya menciptakan ruang pasar baru yang tak tertandingi.

Strategi samudera biru, atau Blue Ocean Strategy, adalah strategi yang menantang pemerintahan baru untuk keluar dari samudra merah, persaingan berdarah dengan cara menciptakan ruang pasar yang belum ada pesaingnya, sehingga kata kompetisi pun menjadi tidak relevan, Blue ocean strategy juga adalah strategi untuk menciptakan ruang pasar baru yang belum diciptakan ataupun termanfaatkan oleh pihak lain.

Dengan potensi zona ekonomi ekslusive yang begitu sangat menjanjikan, maka  diharapkan dapat digarap secara maksimal agar mendatangkan devisa negara/daerah yang cukup mumpuni dan imbasnya pada pertumbuhan ekonomi, pendapat income perkapita masyarakat meningkat, daya beli masyarakat terdongkrak, Sulut sejahtera, Indonesia Emas 2045 terengkuh, Indonesia menuju negara maju, terlepas dari predikat negara yang berpendapatan menengah (Middle Income Trap).

Diketahui luas wilayah perairan Sulawesi Utara atau yang disebut, zona ekonomi eksklusif Sulawesi Utara mencapai 190.000 km2 dengan pesisir pantai sepanjang 2.395,99 km dan luas hutan mencapai 701. 885 hektare, dari gambaran potensi ini maka saatnya Sulut bangkit, laut menjadi masa depan ekonomi yang menjanjikan buat generasi mendatang.

Untuk mimpi sebesar ini, Sulut butuh birokrat-birokrat kredibel, berkapasitas, berbobot, kompeten dan menguasai bidangnyamasing-masing, bukan birokrat "yes man" Sulut Menuju era baru dengan wajah dan pemimpin baru, tidak ada yang tak mungkin, jika kita mau, ini saatnya Sulut menjadi terdepan, beranda depan, garda terdepan dan pintu gerbang NKRI di kawasan Asia-Pasific. (John)