15 Februari 2025 | Dilihat: 83 Kali
Warga Tertabrak Kereta Api Di Desa Karanggan Kecamatan Gunung Putri Bogor
Kabupaten Bogor | mapikornews.com —Kecelakaan yang melibatkan seorang pengendara motor dengan kereta api commuter line di perlintasan tanpa palang pintu di Kampung Karanggan Tua, Desa Karanggan, Kecamatan Gunung Putri Bogor. Pada Kamis (13/2/2025).
Menurut Kapolsek Gunung Putri, AKP Aulia Robby Kartika Putra, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 10:30 WIB, kejadian tersebut membuat korban terjatuh ke samping rel hingga menyebabkan korban mengalami luka luka.
"Saat melintasi rel kereta api yang tidak memiliki palang pintu, bagian belakang motor Sumarsih terserempet badan kereta, menyebabkan ia terjatuh di samping lintasan. Akibat kejadian ini, korban mengalami luka memar di kaki dan patah pada gigi depan, sementara motornya mengalami kerusakan," jelasnya.
Berdasarkan keterangan saksi, Bapak Koswara, korban bernama seorang pengendara motor matic bernama Sumarsih, warga Kampung Karanggan, Desa Puspasari, Kecamatan Citeureup, mengalami kecelakaan setelah menjemput anaknya dari sekolah.
Akibat kejadian tersebut, pihak stasiun Nambo datang meninjau lokasi guna melakukan evaluasi agar tidak terulang kecelakaan serupa.
Sementa itu sekumpulan warga masyarakat Keranggan tua yang berdekatan sudah mengajukan untuk pengadaan palang pintu otomatis, agar tidak terulang lagi kejadian yang sama, ungkap Asep warga sekitar perlitasan.
"Sudah di ajukan juga ke pihak Pemerintahan Desa Keranggan, namun sampai saat ini belum ada tanggapan, pada hal kami siap patungan untuk pengadaan itu asal ada dukungan dari pihak terkait. Ungkapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, termasuk ke KAI pusat pun mereka sudah sonding untuk mintak solusi agar di buatkan palang pintu tersebut, tetap belum ada tanggapan.
Saat ini mereka warga Keranggan sudah siap membantu pemerintah, asal ada fasilitas dari Pemdes, dari Dishub, dan dari pihak KAI kami siap membantu, agar ada solusi yang kongkrit.
"Masyarakat siap membantu asal ada yang mempasilitasi, kami siap patungan, karena perkiraan anggaran buat palang pintu otomatis sekitar 200 jt, nah masyarakat siap mengadakan 100 juta, sisanya siapa yang mau membantu," paparnya.
"Kami berharap ada solusi dari pihak terkait agar masyarakat nyaman untuk menyebrang rel, agar warga tidak was - was ketika melintasi rel," harapnya. (FU)
Sumber: Kupas Merdeka