15 Februari 2025 | Dilihat: 73 Kali

Puluhan PIP Ilegal di DAS Belo Laut Menghilang Pasca Penertiban Polair Bangka Barat

noeh21
    
Bangka Barat | mapikornews.com – Aktivitas penambangan timah ilegal menggunakan Ponton Isap Produksi (PIP) di kawasan hutan bakau/mangrove perairan Daerah Aliran Sungai (DAS) Belo Laut, Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat, kini tak lagi terlihat. Hilangnya PIP-PIP tersebut diduga terjadi setelah pemberitaan maraknya aktivitas ilegal di lokasi tersebut viral di media. Sabtu (15/2/2025).

Berdasarkan informasi yang dihimpun jejaring media KBO Babel, sejak hari ini Sabtu, 15 Februari 2025, puluhan PIP yang sebelumnya beroperasi di kawasan lindung DAS Belo Laut mendadak menghilang. 

Sumber menyebut, penertiban dilakukan oleh Satuan Polair Polres Bangka Barat pada Jumat, 14 Februari 2025. Para penambang dan pemilik PIP ditegaskan untuk tidak lagi beroperasi di wilayah tersebut.

Salah satu nama yang dikaitkan dengan aktivitas penambangan ilegal di lokasi tersebut adalah Soni "Hercules". 

Namun, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp oleh jejaring media KBO Babel, Soni membantah bahwa PIP yang dikoordinirnya masih beroperasi di DAS Belo Laut.

“Di lokasi ini saya ngga ada di dalamnya (bukan miliknya, red), bang,” ujar Soni.

Meski demikian, Soni tidak menampik bahwa PIP yang dikoordinirnya sempat beroperasi di kawasan hutan bakau Terabik masih satu area dalam DAS Belo Laut. 

Namun, ia mengklaim bahwa aktivitas tersebut sudah dihentikan karena tidak lagi menghasilkan timah.

“Di Bakau Terabik/DAS saya sudah nga kerja lagi, karena ngga ada hasilnya,” kata Soni.

Penertiban yang dilakukan Polair Polres Bangka Barat menjadi sinyal kuat bahwa aparat penegak hukum mulai serius dalam menangani aktivitas pertambangan ilegal yang merusak lingkungan. 

Namun, pertanyaan besar masih mengemuka: apakah penambangan benar-benar berhenti, atau hanya berpindah ke lokasi lain yang lebih sulit terpantau?

Masyarakat berharap upaya pengawasan dapat terus dilakukan agar kawasan hutan lindung mangrove di DAS Belo Laut tidak lagi menjadi sasaran eksploitasi ilegal yang dapat merusak ekosistem pesisir. (RF/Mung Harsanto/KBO Babel)